DOA-DOA SEPUTAR
IBADAH SHALAT
a. Doa Pergi ke Masjid
اللهم اجعل في قلبي نوراً، وفي بصري نوراً،
وفي سمعي نوراً، وعن يـميني نوراً، وعن يساري نوراً، وفوقي نوراً، وتحتي نوراً،
وأمامي نوراً، وخلفي نوراً، واجعلني نوراً. بسْمِ اللّه،
اللَّهُمَّ صل على محمد.
Allaahummaj‘al fii qalbii nuuran, wa fii basharii nuuran, wa fii sam‘ii
nuuran, wa ‘an yamiinii nuuran, wa ‘an yasaarii nuuran, wa fauqii nuuran, wa tahtii
nuuran, wa amaamii nuuran, wa khalfii nuuran, waj‘alnii nuuran. Bismillaahi,
allaahumma shalli ‘alaa muhammad.
“Ya Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, juga pada penglihatan dan
pendengaranku. Sinarilah dengan cahaya pada bagian samping kanan dan kiriku.
Demikian pula pada bagian atas dan bawahku serta bagian muka dan belakangku. Dan
berilah aku cahaya. Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, limpahkanlah shalawat
kepada Muhammad.”
Keterangan:
Menurut
riwayat Bukhari yang bersumber dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah Saw. selalu membaca doa tersebut apabila pergi ke
masjid. Sedangkan menurut riwayat
Abu Daud yang bersumber dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash ra. menyebutkan bahwa bila Rasulullah Saw. pergi ke masjid, beliau
mengucapkan,
أعُوذُ باللّه العَظِيم وَبِوَجهِهِ الكَريم
وسُلْطانِهِ القَديم من الشِّيْطانِ الرَّجِيم.
A‘uudzu billaahil-‘azhiim wa bi wajhihil-kariim wa sulthaanihil-qadiim
minasy-syaithaanir-rajiim.
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya Yang Maha
Mulia dan dengan kekuasaan-Nya yang Maha Terdahulu, dari semua gangguan setan
yang terkutuk.”
b. Doa Masuk Masjid
بسْمِ اللّه،
اللَّهُمَّ صل على محمد.
Bismillaahi, allaahumma shalli ‘alaa muhammad.
“Dengan menyebut nama Allah,
ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad.”
Keterangan:
Menurut riwayat Ibnus Sunni yang
bersumber dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah Saw. membaca doa di atas bila hendak masuk ke masjid. Sedang menurut
riwayat Imam Muslim, Abu Daud dan An-Nasa’i yang bersumber dari Abu Humaid ra. menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. menganjurkan kepada para pengunjung
masjid mengucapkan salam, kemudian berdoa:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لي أبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
Allaahummaftah lii abwaaba rahmatik.
“Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu.”
c. Doa Keluar Masjid
اللَّهُمَّ إني أسألُكَ مِنْ فَضْلِكَ.
Allaahumma innii as’aluka
min fadhlik.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon karunia-Mu.”
d. Zikir dan Doa Sesudah Shalat
Dalam hal ini, ada beberapa riwayat.
عَنْ ثَوْبَانَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاَثاً، وَقَالَ:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ
السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. (رَوَاهُ
مُسْلِمٌ)
Dari Tsauban ra. yang mengatakan,
“Rasulullah Saw. apabila selesai shalat membaca istighfar tiga kali. Lalu beliau
membaca,
Allaahumma antas-salaam wa minkas-salaam tabaarakta yaa dzal-jalaali wal-ikraam,
(Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Sejahtera; dari-Mulah kesejahteraan itu
(datang). Engkau Pemberi Berkah,wahai Pemilik Keagungan dan
Kemuliaan).” (HR. Muslim)
Sesudah
itu, dilanjutkan dengan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ (33×)
Subhaanallaah 33 X
“Maha Suci Allah.”
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33×)
Al-hamdu
lillaah 33 X
“Segala puji bagi Allah.”
اَللَّهُ أَكْبَرُ (33×)
Allaahu akbar 33X
“Allah Maha Besar.”
Lalu
diteruskan dengan membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر
Laa ilaaha illallaahu wahdahu
laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in
qadiir.
“Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada
sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kekuasaan dan segala pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu.”
Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa saja yang
membacanya setiap kali sesudah shalat , maka dosa-dosanya akan diampuni Allah sekalipun
sebanyak buih di laut.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain dikatakan, ucapan Subhaanallaah,
Al-hamdu lillaah, Allaahu akbar itu dapat dibaca 10 X,
seperti yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah
Saw. telah bersabda,
خصلتان لا يُحْصِيهما رَجُلٌ
مُسْلِمٌ إِلاّ دَخَلَ الْجَنّةَ. وَهُمَا يَسِيرٌ وَمَنْ يَعْمَلْ بِهِمَا
قَلِيلٌ. يُسَبّحُ الله دُبُرِ كُلّ صَلاَةٍ عَشْراً ويُكَبّرُهُ عَشْراً وَيَحْمَدُهُ
عَشْراً. قالَ: فرأَيْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يَعْقِدُها بِيَدِهِ
قالَ: فَتِلْكَ خَمْسُونَ ومائَةٌ باللّسَانِ وَألْفٌ وَخَمْسُمَائَةِ في
المِيزَانِ، وَإذَا أوى إلى فراشه سبح وحمد وكبر مائَةً مرة فَتِلْكَ مائَةٌ
باللّسَانِ وَألْفٌ في الميزَانِ. (رواه الخمسة وصححه الترمذي)
“Ada dua perbuatan yang
tidak dihitung oleh seorang Muslim, melainkan ia pasti akan masuk surga. Keduanya itu sebenarnya
mudah, tetapi sedikit sekali orang yang mengamalkannya. Yaitu, setiap kali
sesudah shalat hendaknya ia membaca Tasbih 10 X, Tahmid 10 X, dan Takbir 10 X.”
Lalu, aku (ibnu Umar) melihat Rasulullah Saw. menghitungnya dengan jari. Beliau
bersabda, “Kalimat tersebut
diucapkan 150 kali (30 x 5 waktu shalat),
tetapi mempunyai berat timbangan 1.500. Dan apabila pergi tidur, ia membaca Tasbih, Tahmid, dan
Takbir 100 X, tetapi mempunyai berat timbangan 1.000.” (HR. Imam yang lima dan disahihkan oleh Tirmidzi/Nail,
h. 1041)
Sesudah
itu, ia boleh berdoa apa saja. Di antara doa-doa yang biasa diucapkan oleh Rasulullah Saw. adalah:
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ
وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبادَتِكَ.
Allaahumma a‘innii ‘alaa
dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik.
“Ya Allah, bantulah aku untuk bisa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah kepada-Mu dengan baik.”
اللَّهُمَّ لا مانِعَ لِمَا أعْطَيْتَ وَلا
مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلايَنْفَعُ ذَا الجَدّ مِنْكَ الجَدُّ.
Allaahumma laa maani‘a
limaa a‘thaita wa laa mu‘thiya limaa mana‘ta wa laa yanfa‘u dzal-jaddi minkal-jadd.
“Ya Allah, tiada seorang pun yang mampu menghalangi terhadap pemberian-Mu
dan tiada pula yang dapat memberi sesuatu yang Engkau halangi, dan tidak berguna
kekayaan itu bagi pemiliknya di sisi-Mu.”
اللّهُمّ إنّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ،
وأَعُوذُ بِكَ مِنَ البُخْلِ، وأَعُوذُ بِكَ مِنْ أرْذَلِ العُمُرِ، وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدّنْيَا وَعَذَابِ القَبْرِ.
Allaahumma innii a‘uudzu
bika minal-jubni wa a‘uudzu bika minal-bukhli wa a‘uudzu bika min ardzalil-‘umuri wa
a‘uudzu bika min fitnatid-dunya wa ‘adzaabil-qabr.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut; aku
berlindung kepada-Mu dari sifat bakhil;
aku berlindung kepada-Mu dari umur yang sia-sia; dan aku berlindung kepada-Mu
dari cobaan dunia dan azab kubur.” (HR. Bukhari)
اَللَّهُمَّ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ.
Allaahumma ajirnii
minan-naar.
“Ya Allah, selamatkanlah aku dari api neraka.” (HR. Abu Daud)
اللَّهُمَّ إني أسألُكَ عِلْماً نافِعاً
وَرِزْقاً طَيِّباً وعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.
Allaahumma innii as’aluka
‘ilman naafi ‘an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan
amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)
Selain
doa-doa tersebut, kita dibenarkan untuk berdoa dengan apa saja yang kita
kehendaki. Bahkan, kita dibenarkan berdoa dengan selain
bahasa Arab.
Keistimewaan Doa Sesudah Shalat Wajib
Abu
Umamah meriwayatkan dari Rasulullah Saw., sesungguhnya beliau pernah ditanya, “Doa
apakah yang amat didengarkan?” Maka Rasulullah Saw. menjawab,
جوف الليل الأخر ودبر الصلوات المكتوبة. (رواه البخاري)
“Doa di
tengah malam yang akhir dan sesudah shalat wajib.” (HR. Tirmidzi/Nail, h. 1044)